19 March 2016

Fashion Carnaval,Menjadikan Kearifan Budaya Lokal Go International


Indonesia mempunyai banyak sekali kesenian dan budaya yang sangat beragam,dengan keberagaman ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata para pelancong dari luar negeri sana,lihat saja Bali sebegitu terkenalnya, Bunaken dan Raja Ampat dan msaih banyak lagi.

Kali ini saya akan menulis tentang Carnaval  yang sekarang ini sedang di galakan oleh pemerintahan dan putra putri daerah yang masih peduli tentang Kearifan Budaya Lokal untuk bisa bergaum di Mancanegara.
Yuck kita bahas satu persatu

1. Garut Carnaval - Kabupaten Garut

Garut adalah representasi keindahan Parahyangan. Topografinya diselimuti pegunungan hijau nan sejuk membuat Garut menyimpan banyak potensi alam yang menakjubkan. Sejak abad ke-20, Garut terkenal dengan sebutan “Switzerland van Java” dan sudah menjadi tujuan wisata para meneer Eropa di Hindia Belanda.

Garut Intan Carnival merupakan sebuah event yang menampilkan sejumlah fashion busana hasil rancangan desainer Kabupaten Garut, umumnya busana tersebut mengedepankan batik garutan yang terkenal keindahannya. Olahraga pencak silat juga merupakan keunggulan dari kabupaten ini, saksikan kebolehan para atlet beladiri pencak silat dalam Festival Pasanggiri. Kuliner khas Garut bukan hanya dodol, kenal lebih jauh makanan-makanan unik dari daerah ini dalam Garut Food Festival.

Berbagai acara mengisi gebyar budaya ini, ada pameran pembangunan dan multiproduk, gelaran budaya, Garut Intan Carnival, Festival Pasanggiri, Garut Fashion Week 2016, Garut Food Festival dan Pentas Seni Budaya. Ini adalah kali kedua diadakanya Garut Intan Carnival

Berikut adalah sedikit Gambaran tentang bentang alam di Garut dan sedikit cuplikan tentang kemeriahan Gerut Carnaval 2016 sebagai puncak dari Perayaan hari jadi Garut Ke 203



2. Jember Fashion Carnaval - Kabupaten Jember

Bisa di katakan bahwa JFC adalah pionir atau trendseter dari kegiatan serupa di kabupaten lainnya, karena memang Jember lah yang pertama kali mengadakan acara ini.



Berawal Dari Maraknya Group Reyog Ponorogo yang memadati jalan raya protokol kota di saat arak-arakan budaya HUT kota Jember maupun perayaan kemerdekaan yang selalu menarik perhatian warga tiap Tahun. Sehingga terciptalah ide pemikiran sebuah parade dengan jalan kaki dengan menggenakan kostum yang menarik, meriah, warna cerah serta berumbai-rumbai khalayak seniman reyog tetapi memiliki khas sendiri pada identitas kota Jember.

Pada saat tahun 2001 menjadi awal dari Jember Festival Carnaval, dimana Ide konsepnyanya tidak jauh beda dengan Arak-arakan sebelumnya, maka dari itu bentuk kostum dari JFC selalu menyerupai Reyog dimana pada saat itu juga terdapat acara serupa, seperti festival kostum di negara-negara di benua Amerika. Bahkan hingga saat ini puluhan group Reyog di kota Jember masih berpartisipasi dan mendukung kegiatan JFC tiap tahun, begitu pula selalu ada desain kostum pada JFC yang mengusung tentang seni reyog.




3.Jogja Java Carnival - Kota Yogyakarta

Dengan diawali serangkaian kegiatan seperti Pawai Mozaik Jogja dan Festival 45 Kelurahan, puncak peringatan hari jadi Kota Yogyakarta akan diperingati dengan Jogja Java Carnival pada tanggal 15 Oktober 2011. Jogja Java Carnival yang mengusung brand image : night carnival (carnival di malam hari), street performance (performance yang akan selalu dilakukan selama carnival berjalan dengan menggunakan jalan sebagai area panggungnya), mobile floating (area panggung yang berjalan yang diwujudkan dalam vehicle atau kendaraan sebagai bagian dari area panggungnya), dan international participant (keterlibatan partisipan dari luar negeri) ini diharapkan dapat menjadi ikon event pariwisata Kota Yogyakarta.

Brand image ini menjadikan Jogja Java Carnival berbeda dengan carnival yang ada selama ini baik dari sisi tampilannya, kontennya, maupuan pengemasannya. Dengan mengusung tagline Celebration of Cultural Unity yang bermakna perayaan atas kesatuan atau keharmonisan budaya, di tahun 2011 yang merupakan tahun keempat penyelenggaraannya, Jogja Java Carnival mengusung tema Magnificence of The World dimana Jogja Java Carnival akan mengusung pusat-pusat peradaban dunia yang masuk dalam jajaran Keajaiban Dunia dalam sebuah karya garapan seni dan budaya. Hal ini menunjukkan pluralisme Kota Yogyakarta yang tergambar dalam kemampuannya menyerap sebuah inovasi tanpa menanggalkan ciri-ciri tradisinya. Tradisi Mengawal Inovasi menjadi semangat untuk selalu berkarya bagi masyarakat Kota Yogyakarta




 4. Malang Flower Carnival - Kota Malang


Malang Flower Carnival yang berlangsung Minggu (27/4/2014) sore diharapkan terus menjadi agenda wisata tahunan Kota Malang, Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Direktur Promosi Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Tazbir.

"Kegiatan Malang Flower Carnival mudah-mudah bisa berkelanjutan dan menjadi event yang ditunggu-tunggu orang," kata Tazbir di Kota Malang, Minggu malam.

Kemenparekraf melihat ada keseriusan dari Pemerintah Kota Malang untuk meningkatkan Malang Flower Carnival. Tahun ini, Malang Flower Carnival memasuki tahun kelima.




Itulah carnaval di berbagai kota untuk memajukan daerahnya dengan mengurung kearifan budaya lokal sebagai daya tarikanya, dan hampir di setiap kota sekarang mengusung acara seperti ini sebagai agenda tahunan yang diadakan secara rutin,Semoga Bermanfaat,...
Load disqus comments

0 komentar